Hal ini lah yang akhirnya membuat Aqua berhasil mendapatkan Anugerah Ekonomi Hijau detikcom kategori kontribusi ekonomi kemasyarakatan untuk 'Komitmen Mendukung Ekonomi Sirkular'.
Kampanye #BijakBerplastik dijalankan selaras dengan target Indonesia Bersih Sampah pada tahun 2025 mendatang, melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%.
Untuk mencapai target tersebut, salah satu jenis sampah yang dibidik ialah sampah plastik yang sulit terurai seperti botol air mineral. Gerakan ini memiliki tiga fokus utama yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
Pada tahun 2021, program ini berhasil mengumpulkan 15.000 tons sampah botol plastik. Setahun setelahnya, angka pengumpulan sampah botol plastik meningkat hingga mencapai 18.000 botol plastik.
Pengumpulan sampah dilaksanakan melalui 6 unit bisnis daur ulang, 2 fasilitas pengolahan sampah, 7 fasilitas Reuse Reduce Recycle (3R), 10 pusat pengumpulan, 4 bank sampah utama, dan 60 komunitas bank sampah.
Di samping itu, Aqua sendiri saat ini telah memiliki Aqua 100% recycle bottle yang sudah dipasarkan di Jakarta dan Bali sejak 2019 silam. Botol terbuat dari botol plastik bekas AQUA dan merek lain yang telah dipilah, dibersihkan, dicacah untuk kemudian diproses dengan menggunakan teknologi tinggi menjadi material pellet / daur ulang PET.
Produk ini memiliki kualitas yang sama dengan produk yang memakai materi virgin karena memiliki standar keamanan yang tinggi dan memenuhi semua standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Melalui Gerakan #BijakBerplastik, Aqua menerapkan target untuk membuat seluruh produk menggunakan kemasan 100% dapat didaur ulang dan 50% dari bahan daur ulang, digunakan kembali, dan dapat terurai pada tahun 2025 mendatang. Saat ini kemasan botol AQUA sudah mengandung bahan daur ulang sampai dengan 25%. (shc/rrd)