Dainar Rifai, Senior CDO Mill Area mengatakan, pihaknya melalui inisiatif APRIL 2030 berkomitmen memberikan dampak positif bagi iklim, alam, dan masyarakat sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.
"Sebenarnya kita konsepnya lebih ke community development pemberdayaan masyarakat. Kita ada komitmen di APRIL memberikan dampak positif bagi iklim dan masyarakat sekitar, sambil memperhatikan aspek keberlanjutan," katanya, Kamis (8/8/2024).
Baca juga: CT Corp Menuju Green Economy |
Melalui booth yang ditampilkan, APRIL Group juga bercerita bagaimana produk-produk kertas dibuat. Pengunjung dapat melihat bahan-bahan pembuatan kertas, dari mulai bibit pohon akasia yang diproses menjadi pulp atau bubur kertas.
Dainar bercerita bagaimana perusahaan menggunakan bibit berkualitas untuk menciptakan produk terbaik. Lewat sejumlah proses, bibit pohon akasia akan bisa dipanen dalam waktu lima tahun.
"Ini kan ada benih akasia, kemudian kita juga punya nursery, itu kan pembibitan kita ada di berbapa tempat. Kita lakukan seteliti mungkin sehingga dapat bibit unggul dan kompeten. Kita tanam melalui plantation, nah ini lah kurang lebih mendekati umur 5 tahun sudah bisa kita panen lumayan bagus," bebernya.
"Kan kalau di luar negeri misalnya, hampir 33 tahun baru bisa panen, kita 5 tahun sudah bisa. Mungkin berkat ketelitian dan teknologi," lanjut dia.
Setelah pohon dipanen, terbentuklah wood chips untuk kemudian diproses menjadi brownstock pulp. Lalu ada proses lanjutan untuk menghasilkan dissolving pulp kemudian pulp sheets.
"Ini kan masih berbentuk original (brownstock pulp), nah setelah itu kita lakukan pencucian ada berbagai campuran, ada garam supaya lebih putih dan bersih. Terakhir kita lakukan pembuatan pulp, ini lah bahannya," terang dia.
Selain menjadi kertas, produk-produk lainnya juga diciptakan dari bahan dasar pulp, seperti tisu dan bahan dasar kain atau benang untuk pembuatan pakaian. Dainar juga menyebut pihaknya menekan penggunaan barang-barang berbahan dasar plastik. (ily/ara)