"Selain itu, untuk mempermudah proses sertifikasi Kementerian Perindustrian juga melakukan kickoff pengembangan Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau atau SELASIH," kata Andi.
Dalam kegiatan ini, Kemenperin juga memperkenalkan beberapa kebijakan yang tengah dipersiapkan terkait pelaporan emisi, Batas Atas Emisi (BAE), dan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sektor industri yang merupakan langkah penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca serta transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Kemenperin juga menandatangani pernyataan komitmen bersama World Resources Institute (WRI) Indonesia untuk mendukung keberlanjutan AIGIS sebagai forum tahunan yang mempromosikan industri hijau di Indonesia. Dalam pernyataan komitmen bersama ini, WRI Indonesia sebagai lembaga riset independen untuk isu keberlanjutan lingkungan ditunjuk menjadi mitra strategis Kemenperin dalam mengembangkan konsep, implementasi, dan tindak lanjut kegiatan, serta memperkuat landasan kolaborasi untuk mempercepat transisi menuju industri hijau yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
"WRI Indonesia siap mendukung keberlanjutan dan mengawal komitmen Kementerian Perindustrian dalam mendorong transformasi industri hijau di Indonesia lewat rekomendasi kebijakan dan penyusunan panduan berbasis data dan penelitian. Kami bangga dapat mendukung keberlanjutan inisiatif ini lewat kolaborasi untuk penyelenggaraan AIGIS di tahun-tahun yang akan datang dan siap mendukung dengan keahlian teknis, sumber daya, dan penelitian terbaru dalam bidang industri hijau," kata Nirarta Samadhi selaku Country Director WRI Indonesia.
Simak Video "Upaya Kemenperin Kejar Target 'Making Indonesia 4.0' di 2030"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ncm)