Wiko mengatakan berbagai upaya yang dilakukan di antaranya mengurangi gas flaring di operasional Pertamina, penggunaan energi lebih bersih hingga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
"Pengurangan flaring, penggunaan energi yang lebih bersih, hemat energi dan kita mengembangkan energi-energi terbarukan. Itu menjadi KPI direksi," kata Wiko kepada wartawan di sela acara Pertamina Eco RunFest 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Baca juga: Top! 53 UMKM Mejeng di Pertamina EcoRunFest |
Terkait EBT, Wiko menyebut pihaknya memiliki geothermal dengan kapasitas terpasang sampai 2,8 gigawatt (GW). Ke depan dipastikan akan terus berkembang.
"Kita siap untuk terus mengembangkan geothermal, juga bahan bakar yang berbasis nabati, biosolar, bioethanol kita kembangkan juga. Baru-baru ini kita juga rilis bahan bakar SHF untuk penerbangan kita," imbuhnya.
Dengan upaya-upaya tersebut, Pertamina menargetkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 1 juta ton CO2e di 2024. Target itu diyakini dapat tercapai dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
"Itu roadmapnya ada dan kami komit untuk mencapai NZE di 2060," ucapnya.
(kil/kil)