"Ya hari ini tadi disampaikan Pak Menteri 25 hektare di Desa Percut, Deli Serdang, Freeport itu komitmen kita itu 10 ribu sampai 2041," kata Director & EVP Sustainable Development PTFI Claus Wamafma usai melakukan penanaman di Desa Percut, Sabtu (30/11/2024).
10 ribu hektare itu dibagi menjadi 8 ribu hektar di Papua dan 2 ribu hektar di luar Papua. Hingga saat ini, PT Freeport Indonesia telah melakukan penanaman mangrove di areal seluas 1.088 hektar.
"Di luar areal Freeport di Papua itu, kita punya komitmen 2 ribu hektar dan di Freeport sendiri itu 8 ribu (hektaer) yang akan ditanam di daerah operasi kita, dan saat ini sud 1.088 hektar yang ditanam," ucapnya.
PT Freeport Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove telah mengidentifikasi lahan yang bakal ditanam di luar Papua. Lahan mangrove tersebut rencana bakal ditanam di sejumlah provinsi yang ada di Indonesia.
"Bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan juga Badan Restorasi Gambut dan Mangrove itu sudah kita identifikasi kira-kira ada potensi lagi di luar Papua itu ada 800 hektar yang akan ditanam dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, NTB, NTT, Bali, dan itu akan dilakukan, sehingga kita berharap kita bisa mencapai 2 ribu hektar secepatnya," ujarnya.
Claus Wamafma menjelaskan jika penanaman mangrove ini merupakan bagian dari partisipasi PT Freeport Indonesia untuk mitigasi perubahan iklim. Selain itu, mangrove dinilai kaya dengan spesies di laut maupun di darat, termasuk potensi ekonomi untuk masyarakat.
"Tadi disampaikan Pak Menteri, pohon mangrove itu sama dengan tumbuhan lain, tetapi soil nya sangat kaya, mangrove juga bagian dari upaya dunia hari ini untuk mitigasi terkait dengan perubahan iklim, kemudian habitatnya juga kaya untuk spesies di laut maupun di darat, dan ini juga menjadi potensi ekonomi buat masyarakat," jelasnya.
Keterlibatan pihak swasta dan semua pihak dalam penanaman mangrove dinilai sangat penting. Sehingga gerakan sosial dalam rangka penanaman mangrove bakal lebih mempercepat tercapainya target pemerintah.
"Tadi Pak Menteri sampaikan, kalau kemudian ini bisa menjadi gerakan sosial mungkin angkanya bisa menjadi lebih banyak seperti yang ditargetkan oleh pemerintah," ucapnya.
Selain melakukan penanaman, PT Freeport Indonesia juga bakal memonitoring pertumbuhan mangrove yang sudah ditanam. Hal itu untuk memastikan mempercepat proses penanaman mangrove.
"Tentu ini kita menanam dan merawat, teman-teman yang bekerja di bidang lingkungan akan melakukan pemantauan, evaluasi, akan melakukan komunikasi dengan kelompok-kelompok yang menjadi mitra untuk terus mempercepat proses penanaman mangrove," tutupnya.
(akd/akd)