Managing Director Investment Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan, proyek ini membutuhkan investasi sekitar Rp 2-3 triliun untuk satu PSEL. Investasi itu juga mencakup infrastruktur pendukungnya.
"Mungkin untuk 1.000 kira-kira antara Rp 2-3 triliun total investasinya, termasuk untuk infrastruktur pendukungnya," ujarnya di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).
Dalam proyek tersebut, Stefanus menyebut Danantara akan berperan untuk menyeleksi partner dan memilih teknologi dalam investasi WTE. Pendanaan pada proyek ini memang terbuka untuk investor swasta.
"Salah satu peran dari Danantara adalah buat kita melakukan pemilihan partner yang tepat, teknologi partner yang tepat, dan kita berinvestasi bersama-sama membangun ini untuk mencapai tujuan tadi," sebut dia.
WTE diharapkan bisa mengatasi persoalan sampah yang mencemari lingkungan melalui teknologi yang tepat, salah satunya incinerator. Pengolahan sampah ini juga bermanfaat sebab akan menghasilkan energi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Nantinya listrik yang dihasilkan dari sampah akan dibeli langsung oleh PT PLN (Persero). Peluncuran pertama proyek WTE Danantara diprediksi akan berlangsung pada akhir Oktober mendatang. (acd/acd)