Wamen Investasi Sebut Produksi Energi Hijau di RI Mahal

Wamen Investasi Sebut Produksi Energi Hijau di RI Mahal

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 28 Okt 2025 13:17 WIB
Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu.
Foto: Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu/Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta - Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu menyampaikan produksi energi hijau di Indonesia masih mahal. Hal ini disebabkan karena rantai pasok di sektor energi hijau masih belum efisien.

"Pada saat kita mau shifting masuk kepada green energy, whatever the story, produksi green energy sekarang kita ini levelnya masih mahal. Kenapa? Karena supply chain-nya masih mahal," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2025).

Untuk mengatasi hal tersebut, Todotua menerangkan pemerintah menggeber hilirisasi industri. Ia menilai, dengan hilirisasi, pasokan bahan baku dapat dipenuhi dalam negeri, termasuk dalam pembangkit listrik tenaga surya.

"Bagaimana kita bisa menghadirkan industri, atau downstreaming daripada solar panel di negara kita yang kompetitif, sehingga ini nanti secara supply chain, memberikan kontribusi terhadap harga energi green kita yang murah," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong teknologi ramah lingkungan dalam pengembangan hilirisasi. Namun, biaya menjadi kendala.

"It's all about cost. It's all about strategic price yang akan dihasilkan," terangnya. (rea/rrd)

Berita Terkait