Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, pemerintah sedang intens bersosialisasi untuk menggodok kebijakan penghematan energi. Sosialisasi itu melibatkan para pengusaha dan asosiasi mal di Jakarta serta pakar green building. Tujuannya, tidak lain supaya mal dan pusat perbelanjaan beralih ke energi terbarukan untuk mendapatkan listriknya.
"Dari survey kami, konsumsi listrik satu mal di Jakarta itu setara setengah kabupaten di daerah," jelas Kardaya kepada detikFinance, Kamis (26/4/2012). "Karena itu kami mengadakan sosialisasi ini kepada para pelaku jadi mereka tidak bergantung PLN lagi."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila mal-mal dan pusat perbelanjaan bisa menggunakan listrik dengan energi surya, maka beban listrik di Jakarta bisa berkurang drastis. Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, jumlah mal di Jakarta tahun ini ada 75 buah. Bayangkan jika semua mau memakai listrik sendiri, pasti risiko pemadaman bakal berkurang.
Kejadian pemadaman listrik kemarin sangat menghebohkan warga ibukota. Di media sosial, seperti Twitter, para warga mengeluh dan mengecam PLN karena mati lampu. Tidak sedikit yang mengabarkan di pusat-pusat perbelanjaan dan mal listrik tidak kunjung menyala.
Faktanya, mal-mal yang banyak menyasar masyarakat kelas menengah justru terus-menerus mendapat listrik dari PLN. Padahal, di sisi lain PLN harus melayani masyarakat di luar Jakarta yang belum teraliri listrik. Karena itu, sebaiknya masyarakat perkotaan menyadari untuk menghemat listrik. Masih banyak saudara kita yang belum bisa menikmati cahaya lampu, menonton televisi, apalagi memakai AC.
(dnl/ang)