Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur Supreme Energy, Supramu Santoso ketika ditemui di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta (15/3/2011).
"Kita sekarang sedang negosiasikan 2 WKP, yaitu di Rajabasa (Lampung) dan Liki Pinangawan di Muara Laboh (Sumatera Barat) masing-masing dengan kapasitas 220 MW," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, lanjutnya, terkait negosiasi harga, dirinya mengatakan masing-masing WKP tersebut dilepas seharga US$ 9,5 sen/kWh dan US$ 9,4 sen/kWh. "Saya mengharapkan akhir Mei bisa selesai, kalau harga yang di Sumatera Barat itu US$ 9,4 sen dan US$ 9,5 sen itu untuk Lampung," jelas Supramu.
"Sekarang sudah IUP, tahun ini mungkin sudah bisa digarap kalau nanti diteken. Pihak PLN sendiri juga suportif ke situ sangat intensif sekali," tambah Supramu.
Supramu menyampaikan, per lokasi dari WKP yang digarap menghabiskan dana hingga US$ 650 juta. "Kita akan libatkan perbankan juga kalau sudah eksplorasi. Sejauh ini kita masih pakai dana sendiri," katanya.
"Setelah eksplorasi selesai, kita akan tentukan ke PLN, kapan penerapan COD dan sebagainya, setelah itu baru akan kita develop. Sejauh ini masih belum ada kendala," ujar Supramu.
(nrs/dnl)