Demikian disampaikan Vickner Sinaga, selaku Direktur Operasi Indonesia Timur PLN yang ditemui di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Jumat malam (22/7/2011).
"Ada pembangkit yang beroperasi dari Perpres. Ada tiga, Kendari 1, Amurang, dan Kendari 2," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Lahendong, minggu depan sebanyak 20 MW juga mulai masuk, mesinnya sudah oke. PLLTU Cirangjang, Lombok juga akan masuk, Agustus ini akan singkronisasi. Pokoknya sampai akhir tahun, Indonesia Timur akan masuk pembangkit Non BBM sebesar 333 MW, itu dari Perpres," ungkap Vickner.
Sedangkan, dari sisi Non-Perpres, akan ada sebanyak 200 MW dari beberapa pembangkit yang beroperasi.
Dari situ, pertumbuhan listrik dapat dicapai tanpa menggunakan pembangkit listrik non BBM. Pihaknya berencana memotong pemakaian BBM hingga 10%.
"Pertumbuhan penjualan mencapai 16-17%. Itu tidak ditopang dengan pembangkit BBM," ucap Vickner.
(nrs/ang)











































