Hal tersebut diungkapkan Bambang Dwiyanto selaku Manajer Humas PLN yang ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat malam (14/10/2011).
"Dari info yang ada itu katanya digergaji. Jadi dicuri, diambil beberapa bagiannya dan akhirnya kan berpengaruh kalau ada angin kencang, roboh," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah di-handle dengan tower cadangan, dan itu tidak menganggu pasokan listrik di Jawa karena kita sudah cukup," jelas Bambang.
Bambang mengakui, pihak PLN terkadang sulit untuk membuat perimeter pengamanan di kawasan tower listrik demi menghindari hal ini. Pihaknya sulit untuk melakukan pembebasan lahan, sehingga tower dapat berdiri pun sudah lebih baik.
"Sekarang untuk tower listrik saja melakukan pembebasan lahannya susah. Apalagi kalau kita minta lahan lagi sedikit untuk menambah pagar pengaman, susah sekali," akunya.
Dirinya juga menambahkan, butuh biaya hampir Rp 10 miliar untuk membangun sebuah tower listrik baru. Akibat rubuhnya menara ini, pihaknya harus merogoh kocek sebanyak itu.
Sebelumnya pun hak ini sempat terjadi di wilayah Sumatera. Salah satu menara mengalami pelemahan pada konstruksi sehingga tidak lagi kuat berdiri.
(nrs/ang)











































