"Kenyataannya baru Pertamina saja yang telah mengalokasikan gas untuk transportasi sebesar 4 mmscfd. Angka ini belum ditambah dengan kewajiban pebisnis gas sektor hilir untuk menyisihkan 10% dari volume yang ditangani, karena realisasinya masih nol," ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam acara Go Gas 2011 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (5/12/2011).
Karen mengatakan, menurut perhitungannya produksi gas nasional saat ini mencapai 9 bcfd, di mana 5,1 bcfd untuk keperluan ekspor dan 3,9 bcfd untuk konsumsi domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk ini, kami harapkan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap KKKS (kontraktor kontrak kerjasama) untuk mengalokasikan produksi gas-nya bagi pasar domestik," imbuh Karen.
Karen mengatakan Pertamina terus mengembangkan produk bahan bakar gas terutama di bidang infrastruktur melalui anak usahanya yaitu PT Pertagas yang telah mengembangkan sistem Mother-Daughter di daerah Jabodetabek yang direncanakan akan mulai beroperasi pertengahan 2012 mendatang. Program ini pada saatnya nanti akan bergulir ke daerah-daerah lain yang memungkinkan.
(dnl/ang)