Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar, Satya W. Yudha, di Hotel Century, Jakarta, Rabu (4/4/2012).
"Saya yakin ini hanya untuk mengalihkan isu, menutupi kegagalan pemeritah melakukan pembatasan, menutupi kegagalan menaikkan harga BBM, serta kegagalan mengawasi dan mengendalikan BBM bersubsidi," kata Satya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jebolnya kuota lebih banyak larinya ke industri, lebih besar diselundupkan, memang kita punya TNI, polisi, tapi penyelundupnya ya oknum TNI, Penguasa daerah, ya mereka-mereka juga, makanya kami minta pengawasan BBM ini hingga ke daerah-daerah," ungkap Satya.
Ditegaskan Satya, bodoh kalau Alphard mau mengisi tangkinya dengan premium. "Percaya saya deh, bodoh kalau orang punya Alphard mau isi bensin premium, karena biayanya hancurnya mesin mobilnya jauh lebih mahal dari pada dia beli premium, jadi menurut saya ini hanya pengalihan isu semata dari pemerintah untuk menutupi kegagalannya," tandasnya.
(rrd/dnl)