Menebak Isi Pidato SBY Soal Hemat Energi Nanti Malam

Menebak Isi Pidato SBY Soal Hemat Energi Nanti Malam

- detikFinance
Selasa, 29 Mei 2012 12:42 WIB
Foto: Setpres
Jakarta - Pihak istana merahasiakan rapat-rapat isi pidato Presiden SBY soal gerakan hemat energi nanti malam, dalam rangka penghematan anggaran. Apakah isinya bakal menghebohkan?

Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga tak mau komentar banyak soal bahan pidato yang rencananya dibacakan pukul 19.30 WIB di Istana Negara.

"Nanti saja kita dengar, intinya tentu saja menyangkut kebijakan energi kita, kemudian ajakan untuk kita melakukan penghematan dan hal-hal yang terkait dengan kebijakan fiskal atau APBN kita sehat, kita juga harus meningkatkan pendapatan," jelas Hatta di Istana Negara, Selasa (29/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasca gagalnya pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, anggaran negara makin kejepit. Jumlah dana subsidi tak bisa ditekan, sementara penggunaan BBM subsidi bocor ke pihak yang tak berhak.
Pemerintah pun tak tahu berapa jumlah BBM subsidi yang bocor, yang jelas dinikmati industri pertambangan dan perkebunan.

"Memang tidak ada angka (penyelundupan) yang pasti, BPH migas yang paling tahu. Tapi kan kita bisa merasakan, hanya besarannya itu yang kita tidak tahu, namanya juga orang menyelundup. Ada yang mengatakan 10 persen, 20 persen, ada yang mengatakan 5 persen, tidak ada angka yang pasti, tapi kita merasakan pasti ada (penyelundupan)," hanya itulah keterangan dari Hatta.

Kembali lagi, apakah pidato Presiden SBY nanti bakal bisa mengubah semua carut marut dan ketidakjelasan pengaturan BBM subsidi? Kita tunggu saja ketegasan pemerintah.

Sebelumnya Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengisyaratkan, pidato SBY kira-kira berisi soal gerakan penghematan energi dan penghematan uang negara.

Sejumlah bahan pun disiapkan kemarin oleh SBY untuk pidatonya. Sejumlah menteri dipanggil untuk membantu membuat pidato tersebut. Semoga saja hasilnya mengagumkan.

Soal kebijakan BBM dan penghematan energi sudah kerap didengungkan Presiden SBY. Awalnya, bakal ada penghematan BBM bersubsidi lewat pembatasan BBM di masyarakat, namun hal itu ditunda karena kendala teknis. Kini, kebijakan penghematan difokuskan di jajaran pemerintah.

Menteri ESDM Jero Wacik juga pernah mengatakan setidaknya ada lima langkah aksi yang akan diumumkan Presiden SBY terkait penghematan energi menyusul ditolaknya opsi kenaikan harga BBM subsidi. Lima langkah aksi itu adalah:


  1. Semua mobil pemerintah pusat, BUMN, BUMD dan kepala daerah secara bertahap dilarang gunakan BBM bersubsidi.
  2. Percepatan konversi dari BBM ke BBG harus dilaksanakan. Sisi teknologi terus disempurnakan dan keberadaan SPBG-nya juga ditambah.
  3. Menegaskan larangan kepada perusahaan pertambangan dan perkebunan menggunakan BBM bersubsidi. Pertamina akan buka stasiun pengisian khusus solar non subsidi dan pelaksanaannya diawasi jajaran pemerintah daerah.
  4. Tidak ada lagi pembangkit listrik baru milik PLN yang menggunakan BBM. Pilihan sumber tenaga yang didorong besar-besaran adalah matahari di samping batu bara, gas alam, panas bumi, air, dan biogas.
  5. Gedung milik pemerintah wajib mematikan AC setiap pukul 17.00 WIB. Sementara fasilitas lampu penerangan selambatnya harus dipadamkan pukul 19.00 WIB.
"Plus 2 lagi, yaitu pengawasan yang ketat terhadap kebocoran dan penyelundupan. Di sini peran BPH Migas bersama-sama pemda awasi pertambangan, perkebunan dan truk-truk besar agar nggak antri di SPBU bersubsidi," papar Jero.

Mari kita tunggu pidato SBY nanti malam!


(dnl/hen)

Hide Ads