Direktur Bakrie Oil & Gas Infrastructure Bambang Banyudoyo menyatakan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu. Belum disebutkan berapa dana yang disiapkan Bakrie untuk membangun pipa gas tersebut.
"Pembangunan Pipa Gas Kepodang akan menyesuaikan dengan rencana pembangunan platform produksi gas Petronas," jelas Bambang dalam pernyataannya yang dikutip detikFinance, Rabu (18/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gas dari Kepodang direncanakan mulai berproduksi pada kuartal I-2015. PLN akan menggunakan gas dari lapangan kepodang tersebut pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Bambang menyatakan, saat ini Bakrie masih menunggu penugasan dari BPH Migas dan finalisasi (penandatanganan) Gas Transportation Agreement (GTA) atau Perjanjian Pengangkutan Gas oleh Petronas Carigali Muriah Limited (PCML), Bakrie & Brothers (BNBR), dan PLN. Perjanjian tersebut akan menjadi dasar bagi perseroan dalam pembangunan pipa sepanjang 207 km tersebut.
Pihak Bakrie sudah mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM mengenai komitmen perseroan untuk menyelesaikan pembangunan pipa Kepodang bersamaan dengan produksi gas dari Petronas.
Pipa Kepodang dibangun dengan skema hilir open access. Dengan skema ini, biaya pembangunan pipa tidak termasuk dalam cost of recovery yang tentunya menguntungkan bagi negara dan akan banyak sumur-sumur marjinal sepanjang jalur pipa yang dapat memanfaatkan pipa open access tersebut.
(dnl/ang)