Bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kamis (18/10/2012), Divisi Jaringan PLN Kalsel-Teng terjun ke lapangan untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan, untuk menaikkan ketinggian air waduk Riam Kanan.
"Kemarau berpengaruh terhadap ketinggian air waduk. Kami bersama BPPT hari ini ke lapangan, menerapkan TMC untuk menaikkan ketinggian air waduk PLTA Riam Kanan," kata Humas PLN Wilayah Kalsel-Teng Sucahyono kepada detikFinance, Kamis (18/10/2012) malam WITA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rabu malam kemarin ketinggian 53,82 meter termasuk kritis. Akibatnya, pengoperasian PLTA Riam Kanan hanya menghasilkan 15 MW dari kapasitas maksimal 3 x 10 MW dan itu berpengaruh ke sistem kelistrikan Kalsel-Teng," ujar Sucahyono.
"Yang perlu digarisbawahi, kalau ketinggian air waduk berada di bawah 53 meter, PLTA tidak dapat beroperasi. Kami mengawasi terus ketinggian air," tambahnya.
Meski demikian, Sucahyono menegaskan, meski PLTA yang tidak beroperasi maksimal, tidak mengurangi kemampuan seluruh mesin pembangkit di sistem kelistrikan Kalsel-Teng yang memiliki kemampuan 323 MW.
"PLTA tidak maksimal ada pengaruhnya. Tapi tidak mengurangi kemampuan karena kemampuan kita 323 MW dan beban puncak rata-rata 322 MW," tegas Sucahyono.
Masih menurut Sucahyono, pihaknya tetap berupaya melakukan upaya maksimal untuk mengatasi persoalan listrik di wilayah Kalsel-Teng, yang saat ini menjadi sorotan tajam masyarakat di kedua provinsi itu.
"Saat ini saya bersama GM Wilayah Kalsel-Teng, sedang dalam perjalanan ke PLTU Asam-asam. Kami benar-benar harus ekstra kerja keras untuk terus memonitoring pembangkit-pembangkit di sistem Kalsel-Teng," tutupnya.
(dnl/dnl)