"Kan ada tersedia Solar non subsidi," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/4/2013).
Dikata Andy, antrean panjang truk-truk di SPBU sendiri permasalahannya bukan karena kuota solar subsidi dikendalikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, cepat habisnya solar di SPBU juga kata Andy dikarenakan kuotanya yang lebih sedikit tahun ini dibandingkan realisasi konsumsi solar pada 2012.
"Kan kuotanya lebih sedikit tahun ini dibandingkan realisasi solar tahun 2012, jadi kita seperti melawan hukum alam, konsumsinya meningkat tapi kuotanya dikurangi, jadi ya kalau dilepas terus ya jebol gila-gilaan kuotanya," tandas Andy.
Seperti diketahui, kuota BBM bersubsidi tahun ini dipatok 46,1 juta kl. Tetapi konsumsi BBM subsidi tahun ini diperkirakan bisa menyentuh angka 49,65 juta kl. Rincinya, premium 31,46 juta kl, minyak tanah 1,20 juta kl dan solar 16,99 juta kl. Perkiraan ini dengan melihat realisasi konsumsi BBM subsidi selama dua tahun kemarin.
Berdasarkan data, konsumsi BBM bersubsidi tahun 2011 mencapai 41,79 juta kl yaitu premium 25,53 juta kl, minyak tanah 1,70 juta kl, dan solar 14,56 juta kiloliter.
Sedangkan tahun 2012, total konsumsi BBM subsidi diperkirakan mencapai 45,27 juta kl, terdiri dari premium 28,34 juta kl, minyak tanah 1,20 juta kl dan solar 15,73 juta kl.
(rrd/dru)