Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, DAS Mamberamo memiliki luas seperti pulau Jawa yakni 80.000 km persegi, dan jiga debit air yang sangat besar mencapai 4.500 meter kubik per detik dengan kedalaman sungai 8-33 meter.
"Kalau kita jadikan sinergi listrik kita isa hasilkan 10.000 MW. Kalau kita gunakan untuk smlter akan bisa memberikan value added," kata Hatta saat ditemui di Jayapura, Papua, seperti dikutip Minggu (24/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti bisa mengaliri seluruh listrik di Papua. Bisa dibangun smelter, pasti akan memberikan value added yang besar sekali," katanya.
Tentu untuk membuat proyek besar dibutuhkan modal yang sangat besar sekali. Hatta tidak menyebut angka perkiraan investasi untuk membuat PLTA di Mamberano. Namun, agar lebih laik secara finansial, di kawasan tersebut pun bisa dibangun kawasan industri.
Hatta juga mengatakan, proyek ini bisa dikerjakan siapa saja. Investor asal Jerman disebutnya pernah melirik proyek ini.
"Sudah ada investor asal Jerman yang menjajaki. Mereka bisa kerja sama dengan PLN, atau bisa juga tanpa kerja sama," kata Hatta.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan, akan lebih baik pemerintah atau BUMN yang membangun PLTA di Mamberano. Karena dikhawatirkan jika asing yang membangun, kebutuhan listrik di Indonesia akan dinomerduakan. Luky mencontohkan apa yang terjadi di Inalum.
"PLTA Inalum kan besar. Tapi tidak dinikmati oleh masyarakat Sumatera Utara yang kekurangan listrik. Semua listriknya untuk pabrik pengolahan alumunium, dan alumuniumnya dijual ke Jepang. Itu cukup jadi pengalaman buat kita, tidak boleh terjadi lagi," kata Luky Eko.
(zul/dru)