"LCGC itu irit bahan bakar, hemat 60%. Penggunaan (1 kendaraan LCGC) per hari paling 8 liter (relatif). Jadi penambahan konsumsi BBM 1 mobil kira-kira cuma 8 liter per hari," kata Hidayat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Selasa (2/4/2014).
Bila menghitung logika Hidayat, maka secara tak langsung Hidayat mengatakan untuk satu mobil non LCGC relatif per hari bisa mengkonsumsi 15-16 liter per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi teknologi mesinnya itu menggunakan Ron 92, kalau di bawah itu mesin cepat rusak, dia rugi sendiri kalau pakai BBM yang Ron-nya di bawah itu (premium Ron 88)," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memberikan sejumlah insentif pajak dan fiskal kepada produsen mobil yang membuat mobil LCGC. Salah satu syaratnya mobil tersebut tidak menggunakan BBM subsidi.
Namun kenyataannya, banyak pemilik mobil LCGC justru mengisi bahan bakar mobilnya dengan BBM subsidi, salah satu pertimbangannya harga yang lebih murah Rp 6.500 per liter, sementara BBM non subsidi harganya di atas Rp 10.000-Rp 12.000 per liter.
(rrd/hen)











































