Anggaran subsidi BBM tahun ini dipatok sebanyak Rp 210,7 triliun, namun sayangnya hampir semua dana tersebut tidak dinikmati orang yang seharusnya menikmati BBM subsidi, yakni rakyat miskin.
"Sekitar 94% subsidi BBM itu dinikmati oleh orang menengah dan orang kaya. Sementara orang miskin hanya menikmati sekitar 6%," kata Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) A. Qoyum Tjandranegara seperti dikutip detikFinance di situs resmi BPH Migas, Jumat (4/4/2014).
Pada tahun ini kuota BBM subsidi ditetapkan 48 juta kilo liter, atau sama dengan tahun lalu. Namun walau sama jatahnya, anggaran yang disiapkan untuk subsidi BBM justru melonjak Rp 11 triliun, salah satunya karena kurs rupiah dan harga minyak yang makin hari makin meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Qoyum mengatakan, subsidi BBM cukup mahal dan impor, sementara Indonesia punya banyak gas bumi yang tentu harganya jauh lebih murah, tetapi justru diekspor. Ini harus diperjuangkan bagaimana menintroduce pengaluhan subsidi BBM ke subsidi gas.
"Ini malah barang yang bagus, murah, bersih, dan efisien malah diekspor. Kita sendiri beli BBM yang mahal. Bayangkan, gas yang murah dikasihkan ke negara lain. Sementara kita membeli BBM yang harganya mahal dan ini sudah berjalan belasan tahun,β katanya.
(rrd/ang)











































