4.000 Jaringan Gas Kota Tambahan akan Dibangun di Prabumulih

4.000 Jaringan Gas Kota Tambahan akan Dibangun di Prabumulih

- detikFinance
Selasa, 06 Mei 2014 20:48 WIB
Jakarta - PT Pertagas Niaga menandatangani kerjasama opersional (KSO) dengan PD Petro Prabu yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Prabumulih Sumatera Selatan, untuk melakukan pengembangan 4.000 jaringan (rumah) baru gas di kota minyak dan gas tersebut.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertagas Niaga Jugi Prajogio dan Direktur Utama PD Petro Prabu Azhari Harun.

Hadir pula dalam seremoni tersebut Direktur Utama PT Pertagas Hendra Jaya, Wali Kota Prbumulih Ridho Yahya, Wakil Wali Kota Prabumulih Adriansyah Fikri dan sejumlah pejabat pemerintahan di lingkungan pemerintah daerah Prabumulih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan ditandatanganinya KSO tersebut maka pembangunan fisik 4.000 sambungan baru tersebut dapat segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Sekarang kita sudah bisa lakukan FS (Studi Kelayakan). Bulan Juli mudah-mudah sudah ada hasilnya, nanti FS itu akan kita serahkan ke Pertagas. Jadi sekitar Agustus sudah bisa jalan pembangunan fisiknya," terang Jugi di Prabumulih, Selasa (6/5/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertagas Hendra Jaya mengatakan, penandatanganan KSO ini sekaligus menandai bahwa proyek pengembangan jaringan gas kota telah memiliki landasan hukum yang kuat dan mengikat kedua belah pihak.

"Kerjasama dengan Petro Prabu menandai landasan hukum yang mengikat ke dua belah pihak," kata Hendra.

Untuk memenuhi kebutuhan gas dalam jaringan gas di Kota Prabumulih, Hendra Jaya mengatakan bahwa pasokan gas yang akan mengalir di jaringan tersebut akan bersumber dari PT Pertamina EP.

Pembangunan 4.000 sambungan baru di Prabumulih ini sepenuhnya dibiayai oleh PT Pertagas sebagai penerima mandat dari pemerintah dalam hal ini Dirjen Migas. "4.650 eksisting, penambahan 4000 jaringan baru, cost diambil dari kas Pertagas," terangnya.

Sementara, Walikota Prabumulih Ridho Yahya menyatakan dukungan penuhnya kepada PT Pertagas Niaga dan Petro Prabu dalam mengembangkan proyek jaringan gas kota tersebut.

Pasalnya, Ridho menambahkan, proyek ini memiliki arti penting bagi kelangsungan hidup masyarakat di Prabumulih. Mengingat, kota ini merupakan salah satu kota penghasil gas di tanah air.

"Awalnya tahun 2010 waktu ada konversi minyak tanah ke gas. Tapi, di Prabumulih waktu itu tidak terjangkau dengan gas tabung. Masa kita mau balik pakai kayu api (kayu bakar). Nah waktu itu kita kerja keras bagaiman supaya tempat kita di dengar. Akhirnya Alhamdulillah gas kota. Makanya pembangunan ini kami dukung penuh supaya cepat merata. Masa Prabumulih kota gas tapi gasnya gak merata," pungkasnya.

Untuk kerjasama ini sendiri diterapkan pola KSO dimana PT Pertagas Niaga yang akan membangun jaringan baru sementara PD Petro Prabu memiliki peran sebagai Opertor Jaringan, Pendistribusian Gas, Pemeliharaan Pipa dan Penagihan kepada pelanggan.

"Dari fungsi tersebut, PD Petro Prabu mendapat kompensasi dari PT Pertagas berupa service fee dengan besaran yang sudah dihitung. Jadi ini bentuk sinergi yang baik antara BUMD dan Pertamina dalam hal ini PT Pertagas Niaga," ujar dia.

Proyek pengembangan jaringan gas di Prbumulih ini sendiri merupakan salah satu dari rangkaian proyek pengembangan jaringan pipa gas kota secara nasional.

Untuk tahun ini, selain Prabumulih akan dikembangkan pula jaringan pipagas dengan rincian masing-masing kota akan dibangun 4.000 jaringan baru dengan investasi untuk kedua kota tersebut sebesar Rp 60 miliar.

Di Jambi sendiri telah ada 4.000 jaringan eksisting yang telah diserahterimakan Dirjen Migas kepada PT Pertagas Niaga. Sementara, di Prabumulih sendiri sudah terdapat 4.650 jaringan eksisting.

Setelah dua kota ini, di tahun depan giliran Sengkang, Sulawasei Selatan yang akan menerima manfaat dari program pengembangan tersebut.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads