Pemilik Tanker Ini Masuk 'Daftar Hitam' Pertamina Karena Selundupkan Minyak

Pemilik Tanker Ini Masuk 'Daftar Hitam' Pertamina Karena Selundupkan Minyak

- detikFinance
Jumat, 13 Jun 2014 15:46 WIB
Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan tak akan lagi menggunakan perusahaan pemilik tanker MT Jelita Bangsa, yang pekan lalu menyelundupkan minyak perseroan. MT Jelita Bangsa ini menurut data Bea dan Cukai adalah milik PT Trada Maritim Tbk (TRAM).

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, saat ini MT Jelita Bangsa masih ditahan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun bersama dengan kargo minyak Pertamina. Tanker ini memang disewa Pertamina untuk membawa minyak mentah dari sumur Chevron di Dumai, untuk diantarkan ke kilang Balongan, tapi ternyata di tengah jalan malah diselundupkan ke perbatasan Malaysia.

"Setelah kargo nanti dilepaskan, tanker ini akan kita putus kontraknya. Perusahaan ini kita blacklist (masuk daftar hitam)," kata Hanung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Pertamina sudah mengirimkan surat kepada Trada Maritim untuk memutuskan kontrak setelah kargo minyaknya dilepaskan. Jadi ada pemutusan kontrak lebih awal dan perusahaannya masuk daftar hitam, atau tidak boleh lagi menjadi rekanan Pertamina.

Hanung sampai saat ini belum bisa memastikan apakah kargo minyak Pertamina di tanker tersebut masih tersimpan rapi. Dia menduga, kemungkinan ada titipan minyak dari darat untuk diselundupkan. Jadi bukan kargo minyak milik Pertamina yang diselundupkan.

Untuk mencegah usaha penyelundupan terjadi, Hanung mengatakan, Pertamina akan langsung memutuskan kontrak tanker yang dalam operasinya melenceng dari rute perjalanan yang ditetapkan dan mematikan GPS.

"Sampai ada kapal tanker menyimpang dari rute seharusnya atau dia mematikan GPS tracking-nya, ini kan sudah indikasi walaupun belum kita buktikan dia mencuri, ini akan kita putus kontrak langsung jadi ini sebagai efek jera. Dan untuk mencegah supaya terjadi gangguan distribusi karena kapal-kapal seperti ini, kita hentikan kontrak lebih awal. Pertamina sudah menambah kapal cadangan secukupnya baik untuk mengangkut minyak mentah atau pun BBM," tutur Hanung.


(drk/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads