"Ini di luar kejadian normal, konsumsi BBM-nya akan meningkat. Jadi konsentrasi kita ke jalur-jalur alternatif," ujar ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya saat berkunjung ke Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/7/2014).
Ada pun penguatan penyediaan BBM ini dikonsentrasikan ke jalur alternatif yang kemungkinan akan dilalui pemudik yaitu jalur tengah dari Bumiayu ke Wonosobo dan jalur selatan yang menuju Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat pengalihan arus, diperkirakan konsumsi BBM kendaraan yang melintasi Tegal akan meningkat hingga dua kali lipat. Diakui Hanung, Pertamina sendiri sudah melakukan langkah antisipasi dengan meningkatkan pasokan di SPBU di sepanjang jalur tersebut.
"Kita antisipasi, kalau yang Tegal tadi yang sudah dioperasikan sekitar 11 SPBU. Total kebutuhannya rata-rata per hari 18-20 kiloliter per SPBU. Dengan adanya ini (Jembatan Comal amblas), kita prediksi bisa meningkat sampai 2 kali lipat ini sudah kita antisipasi," jelas Hanung.
Selain memperkuat basis pengisian BBM di SPBU, Pertamina juga menyediakan kantung-kantung pengisian BBM berbentuk truk tangki yang siap mengisi BBM para pemudik di sejumlah titik antara SPBU satu dengan SPBU lainnya.
"Jadi untuk membantu pemudik saat dia kehabisan bahan bakar sebelum ketemu SPBU, ada alternatif solusi," kata Hanung.
Untuk menjamin kelancaran pasokan BBM ke jalur-jalur alterrnatif ini, akan dipenuhi dari beberapa stasiun milik Pertamina.
"Dari Cirebon akan bantu, dari region 3 Jakarta akan bantu, juga region 5 Surabaya kalau memang diperlukan kita akan bantu untuk memasok kebutuhan Jawa Tengah utamanya dari SPBU-SPBU di sepanjang jalur alternatif. Biasanya Ngawi dan sekitarnya dipasok dari Teras Boyolali. Tapi karena di jalur tengah Jawa Tengah itu konsumsinya juga kemungkinan akan tinggi, kita alihkan bebannya dari terminal BBM di Tuban," jelasnya.
(hds/hds)