"Kalau subsidi sudah disepakati misalnya, lebih baik subsidinya dialihkan dari komoditi ke orang" ujar Pengamat Ekonomi Faisal Basri saat ditemui di Gedung Djoeang 45, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Subsidi langsung ke orang, menurut Faisal, lebih efektif dan mengurangi kecurangan dalam proses alokasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, subsidi yang dialihkan selama ini kurang efisien, dan malah menambah konsumsi masyarakat menjadi tinggi dan cenderung boros.
"Kalau subsidi BBM saya yang mampu juga bisa menikmati, kalau BLT saya tidak bisa," imbuh Faisal.
Faisal juga mencontohkan, bentuk subsidi orang yang telah ada yaitu BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi 80 juta rakyat Indonesia iuran BPJS-nya dibayar oleh negara Rp 19.025 per bulan, itu kan cuma cukup buat beli obat pusing. Coba dibuat tiga kali lipatnya dari alih subsidi BBM," tegas Faisal.
(dnl/dnl)











































