Business Development Manager PT Mecoindo (Itron) Sugeng B. Imbran mengungkapkan, sepeda motor buatan Mario Rivaldi dengan merek Betrix sudah diuji coba berkali-kali, hasilnya Jakarta ke Bandung cukup dengan sekali charger (isi baterai).
"Sepeda motor listriknya irit bahan bakar, kita sudah uji coba, sekali charger penuh memakan waktu 2,5 jam, setelah penuh bisa menempuh jarak hingga 200 Km," ungkap Sugeng ditemui di Pameran Kelistrikan Indonesia 2014, Rabu (1/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lupa daya listriknya berapa, tapi 2,5 jam charger listrik yang terpakai hanya Rp 1.500, itu sudah bisa ke Bandung, sangat irit. Namun sayangnya karena harga baterai masih terbilang mahal, harga sepeda motor ini mencapai Rp 30 juta lebih, tapi asal tahu saja sepeda motor ini tidak mengeluarkan suara, halus, dan kecepatan maksimalnya mencapai 90 Km/jam," katanya.
Bagaimana dengan mengisi pasokan listrik jika daya motor listrik habis di jalan? Sugeng menegaskan Itron sudah siap untuk produksi massal Stasiun Pengisian Listrik Mini.
"Ini seperti SPBU listrik mini, kita sudah siap uji massal, biayanya juga sangat murah satu unit hanya puluhan juta saja, masalahnya sekarang ada nggak kendaraannya yang pakai listrik, kita sudah pernah pasang di Nusa Dua Bali, sekarang lokasinya hanya jadi tempat parkir kendaraan," ungkapnya.
Namun Sugeng menyayangkan kendaraan listrik (mobil dan motor) karya dalam negeri terbentur dengan perizinan, padahal seharunya produk mereka didukung pemerintah.
"Yang lebih miris lagi, kendaraan-kendaraan listrik buatan dalam negeri seperti buatan Danet Suryatama (Tucuxi), Ravi Desai (angkot listrik) dan Mario Rivaldi (sepeda motor listrik) belum keluar surat izin layak kendaraan. Jadi nggak boleh beroperasi di jalan umum, sayang saya juga nggak tahu kenapa kok susah izinnya, kasihan," tutupnya.
(rrd/hen)