"Sudah sekian tahun lamanya Indonesia tidak membangun kilang minyak, tidak ada peremajaan kilang minyak yang tua. Sehingga ada perubahan komposisi crude (minyak mentah), kilang tidak bisa menyesuaikan, sehingga tidak efisien dalam memproduksi BBM," kata Menteri ESDM Sudirman Saidm di seminar 'ESDM Tanpa Mafia Migas', di ruang Bimasena, Hotel Dharmawngsa, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).
Sudirman mengungkapkan, harga produksi BBM pada kilang minyak yang dioperasikan Pertamina lebih mahal 4%, daripada harga MOPS (Mean of Plats Singapore).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau produksi BBM subsidi rugi, Pertamina tetap diminta pemerintah mendistribusikan BBM subsidi. Walaupun dalam pendistribusiannya, Pertamina juga merugi.
"Dalam pikiran saya, ada tugas distribusikan artinya ada volume BBM, ada volume, ada kebutuhan impor BBM," tutupnya.
(rrd/dnl)











































