Menteri ESDM: BBM Pertamina Lebih Mahal 4%, Dibanding Harga Singapura

Menteri ESDM: BBM Pertamina Lebih Mahal 4%, Dibanding Harga Singapura

- detikFinance
Senin, 17 Nov 2014 12:17 WIB
Menteri ESDM: BBM Pertamina Lebih Mahal 4%, Dibanding Harga Singapura
Jakarta - Indonesia hampir 20 tahun tidak pernah membangun kilang minyak baru. Ini membuat BBM yang diproduksi PT Pertamina (Persero) tidak efisien, bahkan lebih mahal dibanding BBM impor dari Singapura.

"Sudah sekian tahun lamanya Indonesia tidak membangun kilang minyak, tidak ada peremajaan kilang minyak yang tua. Sehingga ada perubahan komposisi crude (minyak mentah), kilang tidak bisa menyesuaikan, sehingga tidak efisien dalam memproduksi BBM," kata Menteri ESDM Sudirman Saidm di seminar 'ESDM Tanpa Mafia Migas', di ruang Bimasena, Hotel Dharmawngsa, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014).

Sudirman mengungkapkan, harga produksi BBM pada kilang minyak yang dioperasikan Pertamina lebih mahal 4%, daripada harga MOPS (Mean of Plats Singapore).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bayangkan, produksi BBM di kilang Pertamina harganya 104% di atas harga MOPS, atau lebih mahal 4% dari harga jual di pasar Singapura. Artinya semakin banyak produksi, kerugian makin besar," ungkap Sudirman.

Walau produksi BBM subsidi rugi, Pertamina tetap diminta pemerintah mendistribusikan BBM subsidi. Walaupun dalam pendistribusiannya, Pertamina juga merugi.

"Dalam pikiran saya, ada tugas distribusikan artinya ada volume BBM, ada volume, ada kebutuhan impor BBM," tutupnya.

(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads