Akhir-akhir ini, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) tengah jadi perbincangan. Pemerintah tengah mengkaji keberadaan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang beroperasi di Hong Kong dan Singapura ini. Kemungkinannya bisa ditarik ke dalam negeri sampai dibubarkan.
Siapa sebenarnya Petral?
Mengutip situs Petral, Jumat (5/12/2014), asal mula perusahaan ini dimulai pada 1969. Pertamina dan sejumlah investor asal Amerika Serikat (AS) atau US interest group mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama Perta Group. Tugasnya adalah memasarkan minyak dan produk hasil minyak Pertamina di Negeri Paman Sam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1998, Pertamina mengambil alih seluruh saham Perta Group dan menjadi pemilik tunggal. Berdasarkan keputusan pada Maret 2001, Perta Group berganti nama menjadi Pertamina Energy Trading Limited alias Petral.
Pertamina memposisikan Petral sebagai perusahaan dagang (trading) dan kepanjangan tangan di pasar internasional. Langkah ini diambil seiring kebijakan Pertamina yang ingin meningkatkan fungsi perdagangan dan pemasaran.
Saat ini, bisnis utama Petral adalah menjaga pasar minyak mentah dan produk turunannya milik Pertamina. Petral juga memperdagangkan minyak dan produk turunannya milik negara lain. Pasar Petral utamanya ada di Asia-Pasifik dan mencakup AS, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan wilayah lain.
Sebagai perpanjangan tangan Pertamina, Petral memberi dukungan dalam bentuk memastikan pasokan untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas di Indonesia. Tak hanya itu, Petral juga mulai berbisnis dengan pihak ketiga.
"Keberadaan Petral di Singapura, Hong Kong, dan Jakarta bertujuan untuk memperluas jaringan. Akses ke para pelaku usaha minyak dunia membuat kami memperoleh informasi secara lebih mudah. Petral menyadari bahwa jaringan yang luas adalah kunci utama dalam bisnis di dunia internasional," papar keterangan di situs Petral.
Petral kini memiliki 2 anak usaha yaitu:
- Pertamina Energy Services Pte Limited (PES), yang dulu bernama Perta Oil Services Pte Ltd. PES didirikan di Singapura pada 1992, dan seluruh sahamnya dimiliki oleh Petral. Tugas PES adalah memperdagangkan minyak, produk minyak, dan petro-chemical.
- Zambesi Investments Limited (ZIL). Perusahaan ini didirikan di Hong Kong pada 1979, yang juga dimiliki sepenuhnya oleh Petral. ZIL bertugas di lini investasi dan pengembangan bisnis non minyak bagi Petral.
Sebelumnya, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri sempat menyebutkan beberapa pihak yang terlibat dalam pembentukan Petral.
"Kalau ada waktu kami ingin bicara lebih detail Petra Oil dulu. Dari Zaman Pak Harto dulu, pemegang sahamnya siapa saja. Kan 40% Pertamina, 20% Tommy Soeharto, 20% Bob Hasan, sisanya yayasan karyawan Pertamina. Dari situ bisa dilihat kenapa dari pemerintah sebelumnya membentuk Petral, kenapa harus didirikan di Hong Kong," tuturnya.
(hds/dnl)