Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, manajeman kelistrikan di Indonesia masih jauh dari sempurna. Dia bercerita soal Palu di Sulawesi Tengah. Wilayah ini kekurangan listrik, padahal di Poso punya pasokan listrik banyak.
"Masalahnya, ada keterlambatan dari PLN dalam menyediakan kabel. Sebenarnya dari Poso ada listrik, tapi listriknya tidak sampai ke Palu karena kabel tidak ada," ujar JK dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu JK juga mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Tapi potensi ini jadi percuma, karena tidak ada yang menggerakkan.
"Misalnya dari Palu tentu potensi di Palu besar kali, seperti air, seperti sungai. Tapi seperti yang dikatakan Pak Presiden, semua tergantung manusianya. Kalau manusianya diam, sumber daya tidak bisa digerakkan," kata JK.
Ke depan, pemerintah Jokowi-JK menyatakan bakal fokus membangun jaringan dan pembangkit listrik di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk pembangkit, JK mengatakan, pemerintah menggiatkan membangki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di waduk-waduk. Semua alternatif pembangkit listrik dibangun, agar ada pasokan listrik baru.
"Pokoknya target kita tahun depan kita bangun 35 ribu MW. Ini juga upaya menyediakan listrik yang tadi kekurangan, karena tiap tahun ada kenaikan permintaan listrik 15%. Kalau itu tidak dipenuhi sekarang, tahun depan bisa gelap semua. Jadi intinya kita bangun listrik, kita juga bangun jaringan," papar JK.
(dnl/ang)