"Ruas pipa Porong-Grati juga akan menyediakan future connection, sehingga ke depan dapat memberikan peluang bagi industri-industri di sepanjang jalur pipa tersebut, untuk menggunakan gas dan memperluas kesempatan masyarakat mendapatkan akses gas," kata President Direktur Pertagas, Hendra Jaya dalam acara Ground Breaking Pertamina Gas Porong-Grati Pipeline Project, di Desa Pelinggisan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, Senin (19/1/2015).
Menurut Hendra, proyek tersebut sudah memperoleh persetujuan akhir investasi dari induk Pertagas, PT Pertamina (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pipanisasi Porong-Grati ini, kelak akan mendukung program pemerintah untuk mewujudkan pipa terintegrasi di Jawa Timur khususnya, dan Pulau Jawa pada umumnya," terang Hendra.
Hendra menjelaskan, tahap awal akan disalurkan 25 MMMSCFD ke PLTGU Indonesia Power (IP) di Grati, yang puncaknya nanti akan mencapai 70 MMMSCFD. Sisanya, sebanyak 55 MMMSCFD, bisa dimanfaatkan industri yang ada di sekitar wilayah yang dilewati pipa dan untuk gas kota.
"PLTGU Grati sudah ada gas dari Santos yang suplainya turun. Jadi kita suplai supaya meningkat. Kalau tidak kita suplai gas, maka akan kurang tenaga keandalan listrik. Difisit terkait listrik dengan gas ini diharapkan akan tercukupi," ujar Hendra.
Project Manager, Yosie Andrianto mengatakan, pembangunan pipa di Kabupaten Pasuruan dibagi dalam tiga segmen. Segmen I melintasi Kecamatan Beji, Rembang, Kraton, Bangil hingga Pohjentrek. Sementara Segmen II melintasi Kecamatan Pohjentrek hingga kawasan Puslatpur Marinir di Grati, dan segmen III dari lahan Puslatpur ke Indonesia Power Grati.
"Segmen II dan III masih dalam persiapan terutama soal lahan," kata Yosie.
(dnl/dnl)