Raja Abdullah, Pencetus Reformasi Ekonomi Arab Saudi

Raja Abdullah, Pencetus Reformasi Ekonomi Arab Saudi

- detikFinance
Jumat, 23 Jan 2015 14:40 WIB
New York -

Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al Saud tutup usia dini hari tadi. Abdullah terkenal sebagai pencetus reformasi ekonomi Arab Saudi.

Abdullah resmi menjabat sebagai raja di negara kaya minyak itu pada Agustus 2005. Tapi sebenarnya ia sudah memimpin Arab Saudi sejak 1996 setelah kakak tirinya, Raja Fahd, meninggal akibat stroke.

Dalam lingkungan Kerajaan Arab yang konservatif, Abdullah sering menjadi pelopor dalam hal-hal baru yang tak jarang bertentangan dengan pola pikir Kerajaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (23/1/2015), sejak naik tahta Abdullah banyak mengeluarkan kebijakan baru yang terbukti berhasil mengembangkan ekonomi negara di Timur Tengah tersebut.

Pria kelahiran 1924 berhasil menumbuhkan ekonomi Arab Saudi hingga hampir lima kali lipat sejak 1996, yaitu dari US$ 163 miliar menjadi US$ 778 miliar di 2014, berdasarkan data International Monetary Fund (IMF).

Abdullah juga sangat jeli melihat peluang. Pada waktu naik tahta, negara pertama yang ia undang untuk membeli minyak adalah Tiongkok, bukan Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2009, Tiongkok menjadi pembeli minyak terbesar Arab Saudi setelah AS.

Permintaan minyak di Asia sudah tumbuh tinggi dalam 10 tahun terakhir. Permintaan minyak dari Asia juga masih terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.

Produksi minyak Arab Saudi juga sudah Abdullah tingkatkan menjadi 12,5 juta, naik 30% dari pertama kali ia naik tahta.

Demi mengurangi tingkat pengangguran di Arab Saudi yang sempat menembus 12%, Abdullah mengeluarkan pembatasan pegawai asing di perusahaan yang menyedot minyak di Arab.

Hasilnya, 700.000 lapangan kerja tersedia bagi warga Arab Saudi. Sekarang ini hanya 30% pegawai asing yang bekerja di perusahaan minyak yang beroperasi di Arab.

Putra Mahkota Salman bin Abdulaziz Al Saud (79) segera diangkat menjadi Raja Saudi yang baru dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz (69) adalah putra mahkota baru.

Apakah harga minyak akan turun di tangan raja baru? Bagaimana kebijakan baru Raja Salman atas produksi minyak Arab ke depan? Simak di sini.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads