"Kalau cerita Pertamina rugi, Petronas saja pada kuartal IV-2014 mengumumkan kerugian US$ 2 miliar atau sekitar Rp 2 triliun," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto kepada detikFinance, ditemui di Ruang Pertemuan PT Petra Arun Gas, Selasa (10/3/2015).
Dwi mengungkapkan, kerugian ini tidak hanya dialami oleh Pertamina dan Petronas saja, tapi hampir seluruh perusahaan migas di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, akibat anjloknya harga minyak dunia ini, Pertamina menderita kerugian pada Kuartal I-2015.
"Harga minyak kan masih turun beberapa bulan di awal 2015, jadi kuartal I-2015 kita mencatat kerugian, ini juga dialami Petronas dan perusahaan lainnya," ungkap Dwi.
Namun, Dwi tetap optimistis tahun ini Pertamina akan meraup untung. Pasalnya harga minyak sudah mulai menguat secara perlahan-lahan.
"Kita rugi itu karena Pertamina sudah beli minyak yang harganya masih tinggi dan distok berbulan-bulan, tapi dari Januari-Februari harus dijual murah. Kita lihat kuartal I-IV tahun ini harga minyak sepertinya membaik, dan kita optimis akan profit tahun ini," tutupnya.
(rrd/ang)