JK: Batu Bara Energi Paling Kotor di Dunia Tapi Murah

JK: Batu Bara Energi Paling Kotor di Dunia Tapi Murah

- detikFinance
Selasa, 14 Apr 2015 11:04 WIB
JK: Batu Bara Energi Paling Kotor di Dunia Tapi Murah
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui setiap sumber energi punya kelebihan dan kekurangan. Misalnya batu bara (coal) yang harganya murah, namun termasuk energi yang tak ramah lingkungan karena kotor. Saat ini Indonesia masih pakai batu bara sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Hal ini disampaikan Wapres Jusuf Kalla (JK) dalam Seminar Indonesia dan Diversifikasi Energi, Menentukan Arah Kebijakan Energi Indonesia, Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Hadir dalam acara antara lain Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Syamsu Alam dari PT Pertamina, Anggota Dewan Energi (DEN) Nasional, dan para pelaku sektor energi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Coal adalah energi paling kotor di dunia ini, tapi paling murah walaupun dia tidak sefleksibel BBM, di AS 50% energi listrik pakai coal, China juga," kata JK.

JK mengatakan, selain batu bara, ada sumber energi lain yang lebih bersih dari ramah lingkungan yaitu gas alam. Namun sayangnya Indonesia punya sekalahan karena tak menyiapkan infrastruktur seperti terminal penerima LNG. Hal ini karena Indonesia sudah terbiasa dengan subsidi BBM yang harganya murah.

"Kita termakan kebijakan kita sendiri. Itu masalahnya," katanya

JK mengatakan meski gas punya kelebihan bersih dan ramah lingkungan namun harganya cenderung fluktuatf karena faktor geopolitik. "Kita beruntung kita negara awal setelah Brunei ekspor LNG, sekarang kita dikalahkan Qatar," katanya.

Selain batu bara dan gas, ada sumber energi lain yang juga bersih yaitu panas bumi atau geotermal. Menurut JK, geotermal masuk dalam energi baru terbarukan.

"Masalahnya tempatnya tidak bisa dipindahkan. Murah harganya, bersih, tapi investasinya mahal. Indonesia punya potensi 40.000 MW, salah satu terbanyak di dunia selain Selandia Baru," katanya.

(hen/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads