PT Pertamina (Persero) mendadak membatalkan kenaikan harga Pertamax, yang rencananya bakal jadi Rp 9.600/liter. Ini akan membuat Pertamina makin terbebani. Karena saat ini saja, BUMN energi tersebut rugi menjual Premium Rp 60 miliar per hari.
"Pembatalan ini pastinya makin membuat Pertamina tertekan, Pertamax kan harusnya naik karena MOPS (Mean of Platts Singapore) BBM dan kurs naik. Tapi dibatalin, artinya jual Pertamax bisa jadi Pertamina juga rugi," kata Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi, kepada detikFinance, Jumat (15/5/2015).
Eri mengatakan, saat ini Pertamina juga sudah rugi menjual Premium. Harga Premium adalah Rp 7.300/liter untuk wilayah luar Jawa-Bali, dan Rp 7.400/liter untuk wilayah Jawa-Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Pertamina mengalami rugi di sektor hilir salah satunya dari penjualan BBM Januari-Maret 2015 US$ 240 juta.
"Kita inginnya laba bersih, tapi Januari-Februari rugi US$ 110 juta, Maret rugi US$ 240 juta, kita rugi terutama di sektor hilir," ungkap Direktur Keuangan Pertamina, Arief Budiman ditemui di Kantor Pertamina Pusat, beberapa waktu lalu.
(rrd/dnl)











































