Hal tersebut terungkap dalam Laporan Hasil Rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Dalam laporan yang dikutip detikFinance, Selasa (19/5/2015), selama ini anak usaha Petral yakni Pertamina Energy Service (PES) yang ditugasi melakukan pengadaan impor minyak dan BBM, ternyata hanya sebagai agen pengadaan minyak mentah dan BBM saja.
"PES (anak usaha Petral) tidak pernah bertransaksi di Platts Window Market (Bursa Minyak Singapura)," tulis laporan Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan tersebut, PES praktis tidak kunjung beranjak menjadi trading company. PES tidak memiliki blending facilities sendiri, melainkan hanya menyewa dari pihak lain (Trafigura) di Tanjung Langsat Terminal, Malaysia. Karenanya PES tidak mempunyai blending specialists, walaupun memiliki kesempatan belajar dari kerja sama dengan Trafigura.
"Pelaksanaan fungsi sebagai market intelligence oleh PES tidak dilakukan dengan baik. Siapa pemasok sebenarnya dari minyak yang dibeli PES dari national oil companies (NOCs) atau major oil companies (MOCs) tidak dipandang sebagai kewajiban PES," tulis Laporan tersebut.
Hal ini tentu dianggap janggal pasalnya kebutuhan BBM Indonesia yang relatif sangat besar dan PES merupakan satu-satunya pihak yang ditunjuk sebagai penjual dan pembeli minyak mentah dan BBM, volume usaha PES semakin membesar.
(rrd/hen)