Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Kamojang Unit 5 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dalam sambutannya dia menyatakan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) harus ditambah.
"Saya menyampaikan agar ke depan pembangkit listrik ramah lingkungan harus diberikan prioritas," kata Jokowi di Geothermal Information Center PT PGE, Kamojang, Kabupaten Bandung, Minggu (5/7/2015).
Jokowi menargetkan pembangunan 35.000 MW tenaga listrik untuk 5 tahun ke depan. Energi panas bumi sendiri akan menyokong 28.000 MW jika dimaksimalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi tak ingin Indonesia justru berinvestasi di energi batu bara. Padahal batu bara merupakan energi fosil yang suatu saat bisa habis.
Dia mengakui bahwa kendala dari pengembangan energi alternatif adalah pembebasan lahan. Maka dari itu administrasi payung hukum akan segera diselesaikan.
"Mudah-mudahan tak ada kendala pembebasan lahan lagi," imbuh dia.
Hadir dalam acara ini Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Mendag Rachmat Gobel, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin, Wagub Jawa Barat Dedi Mizwar, Bupati Bandung Dadang Naser, dan Bupati Garut Rudy Gunawan. Dedi Mizwar juga sempat memberikan sambutan pembukaan yang menyebut potensi panas bumi di Jawa Barat sangat besar.
Pada kesempatan ini pun PLTP Ulubelu di Tanggamus, Lampung diresmikan lewat teleconference. Dirut Pertamina Dwi Soetjipto secara langsung berbincang dengan Bupati Tanggamus yang ada di lokasi.
(bag/rrd)