Daftar Proyek Listrik Panas Bumi Pertamina

Daftar Proyek Listrik Panas Bumi Pertamina

Rista Rama Dhany - detikFinance
Selasa, 07 Jul 2015 10:41 WIB
Daftar Proyek Listrik Panas Bumi Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), baru saja meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit 5, berkapasitas 1 x 35 megawatt (MW).

Peresmian dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Minggu, (5/7/2015). Jokowi juga mengeluarkan perintah, agar para menterinya memberikan prioritas proyek pembangkit energi terbarukan dibandingkan pembangkit berbahan fosil, walaupun sebenarnya harga pembelian listrik jauh lebih mahal.

Tidak hanya berhenti di PLTP Kamojang, PGE masih memiliki beberapa proyek lagi yang akan dibangun hingga beroperasi pada 2019, dengan investasi sebanyak US$ 2,5 miliar. Sehingga dalam lima tahun lagi PGE memiliki kapasitas PLTP total sebanyak 907 MW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut daftar proyek PLTP PGE selanjutnya:

1. Ulubelu Unit 3 dan 4 di Lampung

PLTP ini merupakan proyek penyediaan uap dan pembangunan PLTP sebesar 2x5 MW, terletak di Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang berada di Lembah Rendingan dan Gunung Tanggamus.

Dengan nilai total investasi sebesar US$ 524,26 juta dengan pembiayaan pembangunan PLTP menggunakan pendanaan dari Subsidiary Loan Agreement dari Bank Dunia melalui pemerintah Indonesia, ditargetkan proyek ini beroperasi komersial bertahap pada Agustur 2016 untuk unit 3, dan Juli 2017 untuk unit 4.

Proyek ini menyerap sekitar 1.200 tenaga kerja selama proyek berlangsung dan menambah kapasitas pembangkit Area Ulubeli menjadi 220 MW, sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 440.000 kepala keluarga melalui transmisi pembangkit di Lampung.

2. Lahendong Unit 4 dan 6 di Minahasa

PLTP ini akan memiliki kapasitas 2 x 20 MW, terletak di daerah Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Dengan nilai total investasi sebesar US$ 282,07 juta dengan pembiayaan pembangunan PLTP menggunakan pendanaan dari Subsidiary Loan Agreement dari Bank Dunia melalui pemerintah Indonesia, ditargetkan beroperasi komersial Desember 2016 untuk unit 5 dan Desember 2017 untuk unit 6.

PLTP ini akan menyerap 1.200 tenaga kerja selama proyek berlangsung dan akan menambah kapasitas PLTP di Area Lahendong menjadi 120 MW. Sehingga dapapat memenuhi kebutuhan listrik 240.000 kepala keluarga, melalui transmisi pembangkit listrik di Minahasa, Sulawesi Utara.

3. Lumut Balai Unit 1&2 di Muara Enim

PLTP ini memiliki kapasitas 2 x 55 MW, terletak di Desa Pamindaian, Kecamatan Semendo Kabupaten Muara Enim, Sumatera Utara.

Total investasi sebesar US$ 683,51 juta dengan pembiayaan dari Subsidiary Loan Agreement dari JICA melalui pemerintah Indonesia.

Ditargetkan proyek ini selesai pada Desember 2016 untuk Unit 1, dan Juni 2018 untuk Unit 2. Proyek ini menyerap sekitar 1.200 tenaga kerja selama proyek berlangsung dan dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk kurang lebih 220.000 kepala keluarga melalui transmisi pembangkit di Sumtera Selatan.

4. Karaha Unit 1 di Garut

PLTP ini dibangun dengan kapasitas 1 x 30 MW, terletak di Desa Kadipaten dan Cinta, Kabupaten Tasimalaya dan Garut, Provinsi Jawa Barat.

Total investasi mencapai US$ 187,10 juta, ditargetkan beroperasi komersial pada Desember 2016. Proyek ini akan menyerap 1.200 tenaga kerja selama proyek dibangun, dan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 60.000 kepala keluarga melalui transmisi pembangkit listrik di Jawa Barat.

5. Hululais Unit 1 di Bengkulu

Kapasitas PLTP ini sebesar 1 x 55 MW, terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.

Dengan nilai total investasi sebesar US$ 248 juta, ditargetkan beroperasi komersial pada Januari 2018. Proyek ini menyerap 750 tenaga kerja selama proyek berlansung dan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 110.000 kepala keluarga melalui transmisi pembangkit listrik di Bengkulu.

6. Kerinci Unit 1, Jambi

Kapasitas PLTP ini mencapai 1x55 MW, terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Dengan nilai investasi sebesar US$ 116,17 juta, ditargetkan beroperasi komersial pada Oktober 2019.

Proyek ini akan menyerap 750 tenaga kerja selama proyek berlangsung dan dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk kurang lebih 110.000 kepala keluarga, melalui transmisi pembangkit listrik di Jambi.
Halaman 2 dari 7
(rrd/dnl)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads