"Kita sebenar lagi lelang dua wilayah kerja yakni Danau Ranau, di Lampung Barat dan Gunung Lawu di Jawa Tengah," kata Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak dihubungi detikFinance, Selasa (7/7/2015).
Yunus mengungkapkan, pelelangan sendiri sudah dibuka pada 30 Juni lalu dan para pengusaha sudah bisa mengajukan formulir pendaftaran untuk mengikuti lelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunus merinci, wilayah kerja panas bumi Gunung Lawu memiliki luas 60.030 hektar. Cadangan terduga uap panas bumi di wilayah ini tercatat sebesar 195 MW. Namun, rencana kapasitas pengembangannya hanya 165 MW. Pola pengusahaan yang ditawarkan yakni total project dengan harga patokan tertinggi US$ 14,6 sen per kilowatt hour (kWh). Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2022.
Sedangkan, wilayah kerja panas bumi Danau Ranau seluas 8.561 hektar dengan perkiraan temperatur reservoir 200 derajat celcius. Wilayah dengan cadangan terduga 210 MW ini direncanakan memiliki kapasitas pengembangan hanya 110 MW. Sama dengan Gunung Lawu, pola pengusahaan yang ditawarkan adalah total project dengan harga patokan tertinggi US$ 14,6 sen per kWh. Proyek ini juga ditargetkan mulai on stream pada 2022.
(rrd/hen)











































