Menko Perekonomian Sofyan Djalil menuturkan dalam kurun waktu 3 tahun ke depan, kilang minyak akan diperbaharui dan ditambah. Baru kemudian bensin premium dihapuskan.
"Kan karena refinery (kilang) kita belum siap, maka terpaksa RON 88 (Premium) masih tetap dipertahankan. Tapi kalau 2-3 tahun ke depan refinery sudah bagus, tidak perlu lagi RON 88," terangnya di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (24/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling sedikit mungkin RON 92 nanti," tegasnya.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM memberikan batas waktu 2 tahun agar Pertamina mempersiapkan kilang-kilangnya untuk minimal produksi bensin yang memiliki RON 92. Saat ini Pertamina sedang menjalankan proyek peremajaan kilang atau RDMP yang memakan biaya Rp 240 triliun.
(mkl/rrd)