Gelombang PHK masih terjadi di industri minyak, sebagai akibat anjloknya harga minyak tahun ini. Seperti dilansir CNN, Jumat (31/7/2015), harga minyak saat ini masih di bawah US$ 49 per barel.
Revolusi energi, stok miyak Amerika Serikat, hingga produksi negara-negara OPEC, membuat dunia mengalami kelebihan pasokan minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini harga minyak turun, penurunan ini bisa berlangsung selama beberapa tahun," kata CEO Ben van Beurden dalam pernyataannya.
Laba Shell pada Kuartal II-2015 juga mengalami penurunan cukup tajam. Shell akan mengambil risiko dengan tetap melakukan investasi sekitar US$ 3 miliar untuk investasi tahun ini.
Hal ini direspons positif oleh investor, yang membuat saham Shell naik 2,5% di perdagangan saham di London.
Sejumlah perusahaan minyak lainnya juga berencana memotong investasi dan memangkas pekerjaan, karena anjloknya harga minyak.
Centrica, pemilik British Gas mengatakan, pihaknya meninjau kembali rencana eksplorasi dan produksi sumur minyak. Dan lebih memfokuskan peningkatan pelayanan sektor hilir seperti distribusi gas dan energi bisnisnya sebagai gantinya.
Saham Centrica turun 2,2% di perdagangan saham London.
(rrd/dnl)











































