Waktu yang dibutuhkan untuk sampai tahap produksi pasca pembangunan kilang hingga menghasilkan gas alam cair (liquified natural gas/LNG), sangat singkat. Kilang LNG menghasilkan gas alam yang sudah diubah menjadi cair sehingga bisa diangkut kapal.
Director of Development Medco Energi Internasional Eka Satria menuturkan proses uji coba hingga menghasilkan gas alam cair hanya memakan waktu selama 10 hari. Dibandingkan proyek lainnya di dunia yang memakan waktu hingga setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan eksplorasi migas dilakukan sejak 1998. Kemudian pada 2000 dilakukan pengembangan ketiga lapangan gas. Lima tahun kemudian pembangunan menggunakan skema hilir LNG untuk meningkatkan nilai keekonomian.
Pada 2009 disepakati penyaluran gas dengan Donggi Senoro LNG (DSLNG) untuk memasok 250 mmscfd, penunjukan kontraktor EPC kepada konsorsium Tripatra-Samsung serta persetujuan penyaluran gas untuk PAU dan PLN. Di 2014, didapatkan produksi gas 310 MMSCFD.
Menurut Senior Plan & Control Project JOB Tomori, Herry Wijanto, pihaknya beroperasi selama kurang lebih 30 tahun hingga 2027. JOB Tomori beroperasi di Kabupaten Banggai dengan estimasi produksi gas yang akan dihasilkan sebanyak 310 MMSCFD (Million Metric Standard Cubic Feet per Day).
Herry mengatakan pihaknya mengelola fasilitas Central Processing Plant (CPP) yang memproses gas dari pengembangan Blok Senoro-Toili.
"Dari produksi itu sebanyak 250 MMSCFD akan didistribusikan kepada DSLNG, kemudian saat pabrik pupuk Amoniak milik PT Panca Amara Utama siap berproduksi maka akan disuplai sebanyak 55 MMSCFD, termasuk juga akan mensuplai gas untuk kebutuhan PLN," ujar Herry pada kesempatan yang sama.
Kilang LNG Donggi Senoro merupakan proyek kilang LNG pertama yang dikembangkan dengan skema hilir yang memisahkan pengembangan gas di hulu dengan pembangunan kilang LNG di hilir.
Di bagian hulu, pengembangan gas dilakukan oleh JOB PMTS sebagai pengelola Blok Senoro Toili dan Pertamina EP MGDP sebagai pengelola Blok Matindok. Keduanya ditargetkan memasok gas ke kilang Donggi-Senoro LNG yang berkapasitas 2,1 MTPA.
Kilang DSLNG berlokasi di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulteng, sebagai proyek kilang LNG keempat di Indonesia.
(mkl/hen)