Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengungkapkan, dimulainya produksi Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang ditargetkan pada kuartal pertama 2019 ini bisa menyerap sebanyak 8.000 tenaga kerja Lapangan Banyu Urip yang akan berakhir pada akhir Desember tahun ini.
"Makanya para pekerja harus membuktikan bahwa dirinya betul-betul bekerja dengan baik, berdisiplin tinggi, dan memiliki semangat supaya nanti bisa dicatat kalau Tiung Biru beroperasi agar bisa diambil untuk bisa bekerja di sana," kata Amien, di Kantor SKK Migas, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (17/8/2015)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga ingin proyek Jambaran-Tiung Biru dapat mengoptimalkan tenaga kerja lokal," jelas Amien.
Sebelumnya, diberitakan para karyawan di proyek proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) 1 Banyu Urip Blok Cepu merusak fasilitas pabrik sampai menghancurkan beberapa mobil.
Amien mengungkapkan, aksi perusakan tersebut merupakan akumulasi ketidakpastian dan kekhawatiran para karyawan pasca Lapangan Banyu Urip berhenti beroperasi.
"Ini kan kekhawatiran saja di para pekerja ini. Jadi kita harapkan dengan adanya Lapangan Jambaran-Tiung Biru ini bisa bisa menyerap tenaga kerja dari Banyu Urip agar ada kepastian pekerjaan," ujar Amien.
(ang/ang)