Direktur PLN Sofyan Basir menjelaskan, proyeksi 35.000 MW sudah menyesuaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga pertumbuhan penduduk dalam lima tahun ke depan.
"Misalnya kayak tadi Pak Rizal sampaikan hari ini 4,5%, mungkin kan tahun depan bisa 6% (pertumbuhan ekonominya). 4 tahun lagi kita nggak tahu berapa. Tapi kalau kita berpikir atas dasar yang sangat pesimis, kan nggak bisa, makanya kata Pak Rizal jangan kita sebut secara angka, kita bicara prospek ke depan. Jadi apa nanti yang berjalan, tiap tahun kan kita kaji," papar Sofyan di Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, Senin (7/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kamu butuh 1.000 watt di rumahmu, PLN siapinnya 1.400 watt. Kan gini, ada peak malam, sama siang lain. Di daerah-daerah tertentu, cadangannya bisa 60%. Itu yang pertama. Yang namanya cadangan, pembangkit kan harus ada perbaikan," ujarnya.
Cadangan listrik juga berperan bila terjadi perbaikan. Kelebihan akan dipakai untuk mendukung kekurangan pasokan bila terjadi perbaikan pembangkit.
"Cadangannya bisa 60%. Itu yang pertama. Yang namanya cadangan, pembangkit, kan harus ada perbaikan. Kalau lagi mati mau dimatiin 3 bulan? Kalau kamu bilang harus pas beli listriknya, saat perbaikan rutin bisa 2 minggu sampai 3 balun, kan itu mati, mau mati bulan listriknya," ujarnya.
(feb/rrd)











































