"Ya kalau audit bisa selesai setahun, kalau tidak ada kasus hukum ya selesai setahun," kata Dwi ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015).
Ia berjanji, hasil audit Petral tidak ada yang ditutupi, termasuk bila ada pihak yang tersangkut dalam audit Petral tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi menambahkan, pihaknya berencana ingin membentuk anak usaha baru yang fungsinya sama seperti Petral. Karena perusahaan trading bagi sebuah perusahaan minyak dan gas bumi penting.
""Kemungkinan kita sedang amati seberapa jauh kondisi saat ini kalau kita kembangkan international trading atau yang tangani masalah transportasi internasional. Kalau ada baiknya Pertamina kembangkan, ya kita lihat. Sebetulnya Pertamina kan punya up stream internasional di Aljazair dan Malaysia. Kalau best practice dari seluruhnya kan juga memiliki internasional di down stream juga harusnya," tutup Dwi.
Sebelumnya, Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal Basri mengungkapkan, bila hasil audit investigasi dan forensik Petral sudah selesai, ia yakin akan terungkap siapa mafia minyak selama ini.
(rrd/hen)











































