Edward, pedagang dan pemilik usaha bordir di Pasar Senen mengaku tidak masalah jika pemerintah mencabut subsidi listrik. Kendati demikian, penghapusan subsidi listrik seharusnya dilakukan bertahap mengingat ekonomi tengah sulit-sulitnya.
"Sudah dengar listrik mau naik 100% lebih buat yang 900 KV. Tapi harusnya jangan langsung, kan kami ini juga lagi sulit, orang yang beli lagi sepi-sepinya," kata Edward kepada detikFinance ditemui di tokonya, Minggu (1/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang makan Rp 50.000 sehari kan nggak cukup. Karyawan saya minta naik, naiknya kan cukup besar dari Rp 2,7 juta naik Rp 3,1 juta. Yang perusahaan besar saja ngaruhnya besar, apalagi ke kita yang kecil, buat menolong bertahap lah kalau naik (listrik)," jelas Edward.
Ade, pedagang lainnya, juga berharap pencabutan subsidi listrik bisa dilakukan secara bertahap. Kalau pun harus dihapus subsidi listrik, seharusnya menunggu hingga situasi ekonomi membaik.
"Kalau lagi susah begini orang malas beli. Karena buat makan juga susah, harusnya jangan dulu kalau lihat kondisi sekarang. Kita mau naikan harga juga susah, karena harus saingan berat dengan yang lain yang order-nya juga lagi sepi," pungkasnya.
(ang/ang)











































