Siap-siap Impor Gas, RI Akan Banyak Bangun Tangki LNG

Siap-siap Impor Gas, RI Akan Banyak Bangun Tangki LNG

Rista Rama Dhany - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2015 16:24 WIB
Foto: ilustrasi (Reuters)
Jakarta - Mulai 2019, Indonesia akan mulai mengimpor gas bumi. Karena produksi gas telah diperhitungkan tidak akan cukup. Untuk mempersiapkan impor tersebut, pemerintah sudah membuat perencanaan pembangun tangki-tangki Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair.

"Hingga 2020 kita akan membangun berbagai macam land base atau storage LNG di berbagai daerah," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam pesan singkatnya, Rabu (4/11/2015).

Wiratmaja mengatakan, tujuannya pembangunan tangki LNG tersebut, agar produksi gas dalam negeri bisa terserap maksimal, selain itu juga digunakan untuk menampung LNG yang diimpor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tidak ada infrastruktur ini, gas yang diproduksi tidak bisa terserap maksimal, ujungnya kita butuh malah tidak bisa terserap dan ujungnya harus diekspor atau dijual di pasar spot," ungkap Wiratmaja.

"Selain itu storage LNG ini digunakan untuk menampung LNG yang diimpor. Karena kalau tidak, orang bisa kembali beralih pakai BBM lagi, terutama industri-industri dan pembangkit listrik," ujarnya.

Berikut daftar beberapa proyek tangki LNG yang akan dibangun:

  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, volume 7 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD)
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Bengkalis, Kepulauan Riau, volume 1 BBTUD, untuk listrik
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Selat Panjang, Kepulauan Riau, volume 1 BBTUD, untuk listrik
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Tanjung Batu, Kepulauan Riau, volume 1 BBTUD, untuk listrik
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Dabo Singkep, Kepulauan Riau, volume 2 BBTUD, untuk listrik
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Tanjung Pinang, volume 6 BBTUD, untuk listrik.
  • Receiving dan Ragasifikasi Unit di Natuna, Kepulauan Riau, volume 3 BBTUD, untuk listrik dan industri
  • Tangki LNG (LNG Storage), di bangun PT PGN Tbk, di Belitung, Sumatera Selatan, volume 3 BBTU, untuk listrik
  • Tangki LNG (LNG Storage), di bangun PT PGN Tbk, di Bangka, Sumatera Selatan, volume 0,07 MMTPA (million metric ton per annum), untuk listrik
  • Fasilitas penyimpanan dan kompresi CNG (compressed natural gas), di Lampung, dibangun PLN, untuk listrik
  • Fasilitas penyimpanan dan kompresi CNG, dibangun PT Daruma Mitra Alam, di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, volume 121 meter kubik, untuk listrik
  • Fasilitas Tangki LNG Storage, dibangun PT Pertamina, di Bojonegara, Jawa Barat, volume 3,5 MMTPA, untuk listrik dan industri
  • FSU Banten untuk fasilitas tangki LNG, dibangun PT Energi Dian Kemala, Celegon, Banten, volume 129 meter kubik, untuk industri
  • FSRU Muara Tawar, dibangun PT PGN, di Bekasi, Jawa Barat, kapasitas volume 1 MMTPA, untuk listrik
Tangki-tangki LNG atau CNG ini masih banyak lagi akan dibangun di berbagai daerah, Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Papua.

(rrd/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads