Untuk itulah PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pasokan listrik di salah satu Provinsi terpadat penduduknya tersebut.
Saat ini, ketersediaan listrik di Jawa Timur mengalami surplus atau kelebihan daya pasok hingga 2.600 MW, hal ini mengacu kepada daya mampu harian Jatim sebesar 8.600 MW dengan beban puncak harian Jatim sebesar 6.000 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agung, sumber listrik di Jatim dipasok dari pembangkit listrik di sejumlah tempat di antaranya Probolinggo, Tuban, Gresik, dan Pacitan.
Di samping itu, surplus listrik yang terjadi saat ini diharapkan bisa membuka peluang bagi industri.
"Jawa Timur diharapkan bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di daerah lain, hal ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi para pelaku industri dan bisnis yang ingin berinvestasi di Jatim, karena ketersediaan pasokan listrik Jatim yang mencukupi bahkan mengalami surplus atau kelebihan pasokan daya," tambah Agung.
Tidak hanya bagi pelaku bisnis dan industri, ketersediaan energi listrik ini tentu juga diperuntukkan bagi pelanggan rumah tangga.
"Saat ini total pelanggan rumah tangga di Jatim mencapai 9.228.699 pelanggan, jumlah ini cukup besar, namun melihat kondisi kelistrikan Jatim saat ini, tentu kami optimis bisa memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, dan kami harapkan dengan pasokan listrik yang kami miliki bisa memenuhi permintaan para pelanggan baru," kata Agung.
Agung menambahkan, peningkatan infrastruktur kelistrikan dan layanan listrik bagi setiap pelanggan adalah mutlak dilakukan, hal ini sesuai dengan cita-cita Pemerintah melalui Program 35.000 MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN.
Sejalan dengan program tersebut, PLN juga berhasil menyelesaikan pengerjaan Gardu Induk (GI) Sambikerep berkapasitas 2x60 MVA, GI Sidoarjo 1x60 MVA dan up rating GI Bulu Kandang dari 30 MVA menjadi 60 MVA.
"Keberhasilan tersebut sekaligus menjawab tantangan untuk peningkatan infratruktur kelistrikan Tanah Air, khususnya wilayah Jatim. Tentunya pembangunan infrastruktur kelistrikan Jatim, tidak hanya berhenti di sana, kami saat ini juga tengah mempersiapkan sejumlah Gardu Induk, tower transmisi dan pembangkit tambahan yang direncanankan akan segera masuk sistem kelistrikan pada tahun 2016 ini," tambah Agung.
Sejumlah pembangkit yang tengah digarap saat ini dan direncanakan untuk segera masuk sistem Jawa Timur dan Bali yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Tanjung awar-awar unit II berkapasitas sebesar 350 MW, dengan target 30 juni 2016, PLTGU Grati Peaker kapasitas 450 MW yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017 dan PLTU Adipala 1x660 MW yang diproyeksikan akan selesai pada 31 Agustus 2016.
"Kami berharap agar semua pembangunan infrastruktur kelistrikan yang tengah kami garap, bisa berjalan lancar guna meningkatkan pelayanan dan menjaga ketersediaan listrik bagi para pelanggan," Tutup Agung. (drk/drk)