Berdasarkan data Kementerian ESDM, harga BBM jenis Premium sudah di bawah Rp 5.000/liter sejak akhir Desember 2015, dan Solar sudah di bawah Rp 4.000/liter. Harga keekonomian bensin Premium mencapai titik terendahnya pada 3 Februari 2016, yaitu Rp 4.800/liter.
Menteri ESDM Sudirman Said mengakui Pertamina mendapatkan 'surplus' dari penjualan Premium dan Solar ini. Surplus dana tersebut dipegang oleh Pertamina. Kementerian ESDM melakukan kontrol dengan meminta Pertamina melaporkan terus surplus yang diterimanya.
Β
"Ada, surplusnya punya negara tapi disimpan oleh Pertamina. Pertamina diminta terus melaporkan," kata Sudirman usai pelaporan SPT di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (28/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman juga memberi sinyal bahwa harga BBM jenis Premium dan Solar untuk periode 1 April 2016-30 Juni 2016 tidak akan turun jauh dari harga saat ini. "Harga BBM sedikit lagi diumumkan. Tapi sebagai prinsip nomor satu, kita ingin menjaga kestabilan harga, tidak ada naik turun harga yang berlebihan," tandasnya.
Alasannya, penurunan harga BBM tidak berefek signifikan pada harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. "Lihatlah seluruh studi, apakah penurunan harga BBM serta merta menurunkan harga-harga pada umumnya? Sedikit sekali dampaknya," tutupnya. (dna/dna)











































