Pertamina Ingin Holding BUMN Energi Segera Terbentuk, Ini Sebabnya

Pertamina Ingin Holding BUMN Energi Segera Terbentuk, Ini Sebabnya

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2016 14:46 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kementerian BUMN ingin membentuk holding atau perusahaan induk untuk BUMN Energi pada tahun ini. PT Pertamina (Persero) akan menjadi holding, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), akan berada di bawah Pertamina.

Pertamina sangat mendukung rencana ini, karena butuh modal besar untuk investasi di Blok Mahakam mulai 2018 nanti. Pertamina juga mengincar beberapa blok lain, yaitu Blok East Kalimantan, Sanga-sanga, Tuban, dan Ogan Komering.

Saat ini, Pertamina membutuhkan US$ 3-3,5 miliar per tahun untuk investasi di hulu migas. Mulai 2018 mendatang, untuk investasi di Blok Mahakam saja Pertamina butuh US$ 2,5 miliar atau Rp 32,5 triliun per tahun, belum lagi untuk blok-blok tambahan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, kebutuhan dana untuk investasi di hulu migas bakal melonjak hingga 2 kali lipat di 2018. Maka Pertamina membutuhkan pinjaman lebih besar untuk mendanai bisnis hulu migasnya.

Bila PGN menjadi masuk di bawah holding Pertamina, tentu nilai aset Pertamina langsung melonjak dalam waktu singkat. Kemampuan Pertamina untuk menarik utang akan lebih besar.

"Tentu dengan adanya holding, nanti akan ada tambahan nilai aset. Dengan nilai aset yang besar, kita bisa memperoleh fleksibilitas pendanaan yang lebih besar. Jumlahnya lebih memadai, bisa untuk masuk ke blok-blok yang terminasi (habis kontraknya)," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda A Pusponegoro, dalam diskusi di Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Berdasarkan laporan keuangan 2015, laba bersih PGN US$ 418 juta, total nilai asetnya US$ 6,5 miliar. Sedangkan laba Pertamina pada 2015 US$ 1,4 miliar, total nilai aset US$ 45,5 miliar.

Wianda mengungkapkan, kinerja keuangan Pertamina akan terlihat makin bagus dengan adanya holding BUMN Energi. "Dari kinerja finansial Pertamina, kita makin solid," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads