"Rencana financing disiapkan BP Tangguh. Yang pinjaman dari luar itu sekitar US$ 3,8 miliar. Ada dari Asian Development Bank (ADB), lalu Japan Bank International for Cooperation (JBIC) dan beberapa bank dari negara lain. Tapi yang besar JBIC sama ADB," kata Kepala Divisi Humas SKK Migas, Taslim Yunus, dalam Media Gathering di Hotel Sheraton, Bandung, Selasa (19/7/2016).
Proyek ini sendiri menelan biaya investasi hingga US$ 8 miliar atau Rp 104 triliun untuk sejumlah pekerjaan mulai dari pembangunan kilang LNG, pipa penghubung, hingga pengadaan mesin-mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat dokumen yang diserahkan adalah, Dokumen Persetujuan Penunjukan Kontraktor EPC atau Kontraktor Pelaksana Konstruksi untuk pembangunan Kilang Onshore dan Offshore.
Dokumen kedua adalah Persetujuan AFE (Authorization for Expenditure) alias kewenangan penggunaan anggaran. Ketiga, Dokumen Persetujuan Pasokan Gas ke Pabrik Pupuk di Bintuni, Papua.
Keempat adalah Dokumen Persetujuan Pembiayaan kilang LNG itu sendiri. Dengan penyerahan dokumen tersebut, maka BP Berau Ltd bisa segera memulai proses pembangunan fasilitas kilang ini.
Train 3 Tangguh diproyeksikan akan menyumbang tambahan pasokan LNG 3,8 juta ton per tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh, sehingga total kapasitas kilang menjadi 11,4 mtpa. (hns/hns)