Garap Tangguh Train 3, BP Dapat Utang Rp 49 Triliun dari ADB Hingga JBIC

Garap Tangguh Train 3, BP Dapat Utang Rp 49 Triliun dari ADB Hingga JBIC

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 20 Jul 2016 12:14 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Bandung - BP Berau Ltd selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mendapat pinjaman sebesar US$ 3,8 miliar atau setara dengan Rp 49,4 triliun (US$ 1= Rp13.000) dari Asian Development Bank (ADB) hingga Japan Bank International for Cooperation (JBIC) untuk pembiayaan proyek Train 3 Tangguh.

"Rencana financing disiapkan BP Tangguh. Yang pinjaman dari luar itu sekitar US$ 3,8 miliar. Ada dari Asian Development Bank (ADB), lalu Japan Bank International for Cooperation (JBIC) dan beberapa bank dari negara lain. Tapi yang besar JBIC sama ADB," kata Kepala Divisi Humas SKK Migas, Taslim Yunus, dalam Media Gathering di Hotel Sheraton, Bandung, Selasa (19/7/2016).

Proyek ini sendiri menelan biaya investasi hingga US$ 8 miliar atau Rp 104 triliun untuk sejumlah pekerjaan mulai dari pembangunan kilang LNG, pipa penghubung, hingga pengadaan mesin-mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah pada 1 Juli 2016 lalu telah memastikan Proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 segera dibangun. Kepastian tersebut ditandai dengan diserahkannya empat dokumen persetujuan dari SKK Migas kepada BP.

Empat dokumen yang diserahkan adalah, Dokumen Persetujuan Penunjukan Kontraktor EPC atau Kontraktor Pelaksana Konstruksi untuk pembangunan Kilang Onshore dan Offshore.

Dokumen kedua adalah Persetujuan AFE (Authorization for Expenditure) alias kewenangan penggunaan anggaran. Ketiga, Dokumen Persetujuan Pasokan Gas ke Pabrik Pupuk di Bintuni, Papua.

Keempat adalah Dokumen Persetujuan Pembiayaan kilang LNG itu sendiri. Dengan penyerahan dokumen tersebut, maka BP Berau Ltd bisa segera memulai proses pembangunan fasilitas kilang ini.

Train 3 Tangguh diproyeksikan akan menyumbang tambahan pasokan LNG 3,8 juta ton per tahun (mtpa) terhadap kapasitas produksi Kilang LNG Tangguh, sehingga total kapasitas kilang menjadi 11,4 mtpa. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads