Dalam coffee morning ini, PLN diwakili oleh Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati. Direktur Utama PLN Sofyan Basir tidak datang ke acara ini.
Sudirman meminta PLN untuk tidak terus memprotes kebijakan yang telah ditetapkannya. Dalam beberapa bulan terakhir, PLN dan Kementerian ESDM berdebat soal Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025, proyek PLTU Jawa 5, proyek HVDC, dan terakhir persyaratan lelang proyek 35.000 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman mengingatkan, 'orang tua' alias kementerian teknis yang berada di atas PLN bukan hanya Kementerian BUMN, tapi juga Kementerian ESDM.
"Orang tua PLN itu dua, ESDM dan Kementerian BUMN," ucapnya.
Dirinya mengaku sudah lama menahan diri terhadap sikap PLN. Menurutnya, kalau manajemen terus mendebat kebijakan yang dibuat Kementerian ESDM, proyek-proyek ketenagalistrikan tidak akan berjalan dengan baik.
"Hari ini saya bicara keras, hentikan mengkontes kebijakan publik. Saya sering acara saya yang undang, Dirut PLN tidak datang. Penyebab listrik sulit itu karena perilaku pimpinan. Saya sengaja terbuka karena selama ini sudah menahan diri," tandasnya.
"Masa depan mafia itu suram. Kebohongan itu tidak memiliki masa depan," tutupnya. (drk/drk)











































